Kamis, 30 April 2015

Pendekatan Client-Centered



Pendekatan Client-Centered

A.     Konsep Utama
Padangan client-centered tentang sifat manusia menolak konsep tentang kecenderungan-kecenderungan negatif. Beberapa pendekatan beranggapan bahwa manusia menurut kodratnya adalah irasional dan berkecenderungan merusak terhadap dirinya sendiri maupun orang lain kecuali telah menjalani sosialisasi, Rogers menunujukan kepercayaan yang mendalam pada manusia. Ia memandang manusia sebagai tersosialisasi dan bergerak ke dapan, berjuang untuk berfungsi penuh, serta memiliki kebaikan yang positif.
Berkat padangan filosofis bahwa individu memiliki kesanggupan yang inheren untuk menjauhi maladjustment  menuju keadaan psikologis yang sehat, terapis meletakan tanggung jawab utamanya bagi proses terapi klien. Model client-centered menolak konsep yang memandang terapis sebagai otoritas yang mengetahui yang terbaik dan memandang klien sebagai manusia pasif yang hanya mengikuti perintah terapis. Oleh karena itum terapi client-centered berakar pada kesanggupan klien untuk sadar dan membuat keputusan-keputusan.

B.     Unsur-Unsur Pendekatan Client-Centered
1.      Tujuan Terapi
Tujuan dasar terapi client-centered adalah menciptakan suasana yang kondusif dalam upaya membantu klien untuk menjadi pribadi yang berfungsi penuh. Dalam mencapai tujuan tersebut, terapi perlu mengusahakan agar klien dapat memahami hal-hal yang ada dalam dirinya sendiri.
a.       Keterbukaan kepada pengalaman
Keterbukaan kepada pengalaman memerlukan pandangan nyata tanpa mengubah bentuk agar sesuai dengan struktur diri yang tersusun sebelumnya.
b.      Kepercayaan terhadap organisme sendiri
Membantu klien dalam membangun rasa percaya terhadap diri sendiri.
c.       Tempat evaluasi internal
d.      Kesediaan untuk menjadi suatu proses
2.      Fungsi dan Peran Terapis
Fungsi terapis adalh untuk membangun suatu suasana terapeutik yang menunjang perkembangan klien. Terapis membangun hubungan yang membantu dimana klien akan mengalami kebebabasan yang diperlukan untuk mengeksplorasi area-area kehidupannya yang sekatang diingkari dan didistorsinya. Klien menjadi lebih terbuka terhadap kemungkinan-kemungkinan yangh ada dalam dirinya maupun di dunia.
Yang paling utaman, terapis harus bersedia ada dalam   

C.     Teknik-Teknik Pendekatan Client-Centered
Dalam kerangka client-centered, teknik-tekniknya adalah pengungkapan dan pengomunikasian penerimaan, respek, dan pengertian, serta berbagai upaya dengan klien dalam mengembangkan kerangka acuan internal dengan memikirkan, merassakan, dan mengekspolitasi.
a.       Aceptance (penerimaan)
b.      Respect (rasa hormat)
c.       Understanding (mengerti, memahami)
d.      Reassurance (menentramkan hati, meyakini)
e.       Encouragement (dorongan)
f.        Limited Questioning (pertanyaan terbatas)
g.       Reflection (memantulkan pertanyaan dan perasaan)

Sumber:
Corey, G., (1999). Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. Bandung: PT Refika Aditama 

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright 2012 Andri's Blog. Powered by Blogger
Blogger by Blogger Templates and Images by Wpthemescreator
Personal Blogger Templates