Mata
kuliah ilmu budaya dasar adalah salah satu mata kuliah yang membicarakan
tentang nilai-nilai, tentang kebudayaan, tentang berbagai macam masalah yang
dihadapi manusia dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Prof.Dr.Harsya
Bachtiar bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar,
yaitu:
- Ilmu-ilmu Alamiah (natural science)
- Ilmu-ilmu Sosial (social science)
- Pengetahuan budaya (the humanities)
Ilmu budaya dasar merupakan
salah satu komponen dari sejumlah mata kuliah dasar (MKDU) yang merupakan mata
kuliah wajib di semua perguruan tinggi. Baik yang sifatnya eksakta maupun yang
non eksakta.
Tujuan Ilmu Budaya Dasar :
- Pengusahaan penajaman mahasiswa terhadap lingkungan budaya sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang baru, khususnya untuk profesi mereka.
- Memberikan mahasiswa pandangan yang yang luas tentang budaya dan menumbuhkan sikap kritis terhadap persoalan.
- Mengusahakan wahana komunikasi para akademis mampu berdialog satu sama lain.
Secara khusus MKDU Ilmu Budaya Dasar bertujuan untuk
memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang
dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan sebagai
salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan memperluas wawasan
pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya, baik yang
menyangkut alam lain dan alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya
sendiri.
BAB 2. MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Manusia terdiri dari empat unsur yang saling terkait yaitu:
Jasad, hayat, ruh, dan nafas. Dan mempunyai tiga unsur kepribadian yaitu: Id, ego, dan
super ego.
Hakekat manusia:
- Mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
- Mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna jika dibandingkan dengan mahluk laiannya.
- Mahluk biokuktural, yaitu mahluk hayati yang budayawi.
- Mahluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungannya, mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.
PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Secara umum kebudayaan dapat diartikan
sebagai segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi manusia dengan tujuan
untuk mengolah tanah, atau tempat tinggalnya. ada
tujuh unsur kebudayaan universal, yaitu :
- Sistem religi
- Sistem organisasi kemasyarakatan
- Sistem pengetahuan
- Sistem mata pencaharian dan sistem-sistem ekonomi
- Sistem teknologi dan peralatan
- Bahasa
- Kesenian
Secara sederhana hubungan manusia dengan
kebudayaan adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan
objek yang dilaksanakan manusia. Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan
dipandang sebagai dwi tunggal, maksudnya walaupun keduanya berbeda tetapi
keduanya merupakan satu kesatuan.
BAB 3. KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN
IBD semula disebut sebagai the humanities, dimana
dengan mempelajarinya seseorang akan lebih manusiawi, lebih berbudaya, dan
lebih halus. Untuk menjadi homo homanus, manusia harus memepelajari ilmu the
humanities, disamping tanggung jawabnya yang lain.
Hampir di setiap jaman, seni termasuk sastra memegang peranan yang penting
dalam the humanities. Ini terjadi karena seni merupakan ekspresi nilai-nilai
kemanusiaan, dan bukannya formulasi nilai-nilai kemanusiaan seperti yang terdapat
dalam filsafat atau agama.
Hampir di setiap jaman, sastra mempunyai peranan yang lebih penting. Alasan
pertama, karena sastra mempergunakan bahasa. Sementara itu, bahasa mempunyai
kemampuan untuk menampung hampir semua pernyataan kegiatan manusia.
Karena seni memegang peranan penting, maka seniman sebagai pencipta karya
seni juga penting, meskipun yang lebih penting adalah karyanya. Seniman adalah
media penyampai nilai-nilai kemanusiaan. Kepekaannya menyebabkan dia mampu
menagkap hal yang lepas dari pengamatan orang lain.
BAB
4. MANUSIA DAN CINTA KASIH
Walaupun cinta dan kasih
mengandung arti hampir bersamaan, namun terdapat perbedaan juga antara
keduanya. Cinta lebih mengandung pengertian mendalam rasanya, sedangkan kasih
lebih keluarnya. Dengan kata lain bersumber dari cinta yang mendalam itulah
kasih dapat diwujudkan secara nyata.
Cinta memegang peranan penting
dalam kehidupan manusia, sebab cinta merupakan landaasan dalam kehidupn
perkawinan, pembentukan keluarga dan pemeliharaan anak, hubungan yang erat di
masyarakat dan hubungan manusiawi yang akrab. Demikian pula cinta adalah
pengikat yang kokoh antara manusia dengan Tuhannya sehingga manusia menyembah
Tuhan dengan ikhlas, mengikuti perintah-Nya, dan berpegang teguh pada
syariat-Nya.
Dalam kehidupan berumah tangga
kasih sayang merupakan kunci kebahagiaan. Kasih sayang ini merupakan
pertumbuhan dari cinta. Percintaan pria dan wanita bila diakhiri dengan
perkawainan, maka di dalam keluarga muda itu bukan lagi bercinta-cintaan,
tetapi sudah bersifat kasih-mengasihi atau saling menumpahkan kasih sayang.
Terdapat juga istilah kasihan
atau rahmah yang berarti bersimpati kepada nasib atau keadaan yang diderita
orang lain. Jadi pengertian rahmah adalah kita menaruh perhatian (simpati)
kepada penderitaan orang lain lalu menunjukan jalan keluarnya. Tetapi kalau
kita menaruh simpati kepada orang lain yang tidak dalam kesulitan,
sehingga menyebabkan rusak, maka hal ini di sebut memanjakan.
BAB 5.
MANUSIA DAN KEINDAHAN
Keindahan adalah identik dengan kebenaran. Keduanya
mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu
bertambah. Yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Sudah tentu
kebenaran disini bukan kebenaran ilmu, melanikan kebenaran menurut konsep seni.
Dalam seni, seni berusaha memberikan makna spenuh-penuhnya kepada objek yang
diungkapkan.
Pengungkapan keindahan dalam karya seni didasari oleh
motivasi tertentu dan dengan tujuan tertentu pula. Motivasi itu dapat berupa
pengalaman atau kenyataan mengenai penderitaan hidup manusia, mengenai
kemerosotan moral, mengenai perubahan nilai-nilai dalam masyarakat, mengenai
keagungan Tuhan, dan banyak lagi lainnya. Tujuannya tentu saja dilihat dari
segi nilai kehidupan manusia, martabat manusia, kegunaan bagi manusia secara
kodrati. Tujuan seniman menciptakan keindahan, antara lain :
- Tata nilai yang telah usang
- Kemerosotan zaman
- Penderitaan manusia
- Keagungan Tuhan
Dalam keindahan, sebagian ahli pikir menjelaskan,
bahwa keindahan pada dasarnya adalah sejumlah kualitas/pokok tertentu yang
terdapat pada sesuatu hal. Kualitas yang paling sering disebut adalah kesatuan,
keselarasan, kesetangkupan, keseimbangan, dan keterbalikan. Selanjutnya dalam
hal keindahan itu dikatakan tersusun dari berbagai keselarasan dan
keterbalikan. Selanjutnya dalam hal keindahan itu dikatakan tersusun dari
berbagai keselarasn dan keterbalikan dari garis, warna, bentuk, nada, dan
kata-kata. Tetapi ada pula yang berpendapat bahwa keindahan adalah suatu
kumpulan hu bungan yang serasi dalam suatu benda dan diantara benda itu dengan
si pengamat.
BAB 6. MANUSIA DAN PENDERITAAN
Penderitaan berasal dari kata
derita,. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra yang artinya menahan
atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan seesuatu yang tidak
menyenangkan. Penderitaan itu dapat berupa lahir atau batin, atau lahir batin.
Penderitaan termasuk realitas
dunia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat
ada juga yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya
intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh
seseorang belum tentu dianggap penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu
penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah
awal untuk mencapai kenikmatan atau kebahagiaan.
Siksaan yang dialami manusia
dalam kehidupan sehari-hari banyak terjadi dan banyak dibaca di berbagai media
massa. Bahkan kadang-kadang di halaman pertama dengan judul huruf besar, dan
kadang-kadang disertai gambar si korban.
Ada tiga jenis siksaan dalam
bentuk psikis, antara lain kebimbangan, kesepian, dan ketakutan. Dan ketakutan
itu sendiri , dapat berupa claustrphobia, Agoraphobia, gamang takut kegelapan,
dan ketakutan akan hal lainnya.
Orang yang mengalami
penderitaan mungkin akan memeperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam
dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif.
Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, siakpa kecewa, putus
asa, ingin bunuh diri. Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbul sikap
anti.
Sikap positif yaitu sikap
optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan,
melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu
hanya bagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah
menyerah, bahkan mungkin timbul sikap keras atau anti.
BAB 7. MANUSIA DAN KEADILAN
Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia.
Kelayakan diartikan titik tengah antara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak
dan terlalu sedikit. Keadilan oleh Plato diproyeksikan pada diri manusia
sehingga yang dikatakan adil orang yang mengendalikan diri, dan perasaannya
dikendalikan oleh akal. Berbeda dengan Socrates yang memproyeksikan keadilan
dengan pemerintahan, Menurut Socrates keadilan tercipta bilamana warga negara
sudah merasakan bahwa pemerintah sudah melaksanakan tugasnya dengan baik.
Sedangkan Konghucu berpendapat keadilan terjadi jika anak sebagai anak, bila
ayah sebagai ayah, bila raja sebagai raja masing-masing telah melaksanakan
kewajibannya.
Menurut pendapat secara umum dikatakan bahwa keadilan itu
adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Keadilan
terletak pad keharmonisan menuntuk hak dan menjalankan kewajiban. Atau dengan
kata lain keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi
haknya dan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama.
Macam-macam keadilan antara lain:
- Keadilan Legal atau Keadilan Moral
- Keadilan Distributif
- Keadilan Komutatif
BAB 8. MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP
Setiap manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup
itu bersifat kodrati. Karena itu menentukan masa depan seseorang. Pandangan
hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pedoman, pegangan,
arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil
pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat
hidupnya.
Berdasarkan asalnya, pandangan
hidup dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
- Pandangan hidup yang berasal dari agama
- Pandangan hidup yang berupa ideologi
- Pandangan hidup hasil renungan
Untuk dapat berpandangan hidup yang baik sehingga
kita dapat mencapai tujuan dan cita-cita, langkah-langkahnya adalah:
- Mengenal
- Mengerti
- Menghayati
- Meyakini
- Mengabdi
BAB 9. MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku dan perbuatannya
yang disengaja maupun tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat
sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.
Tanggung jawab adalah ciri manusia beradab. Manusia merasa bertanggung
jawab karena ia menyadari akibat baik buruk perbuatannya itu, dan menyadari
pula bahwa pihak lain memerlukan pengabdian dan pengorbanannya. Untuk
memperoleh atau meningkatakan kesadaran bertanggung jawab perlu ditempuh usaha
melalui pendidikan, penyuluhan, keteladanan, dan takwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa. Dalam kehidupan sehari-hari kita mengenal beberapa
tanggung jawab, diantaranya :
- Tanggung jawab terhadap diri sendiri
- Tanggung jawab terhadap keluarga
- Tanggung jawab terhadap masyarakat
- Tanggung jawab kepada Bangsa/Negara
- Tanggung jawab terhadap Tuhan
BAB
10: MANUSIA DAN KEGELISAHAN
Kegelisahan
dapat diartikan hatinya tidak tentram, kegelisahan hanya dapat diketahui dari
tingkah laku seseorang dalam kondisi tertentu, kegelisahan merupakan salah satu
ekspresi dari kecemasan. Ada tiga macam kecemasan yang dapat menimpa manusia
yaitu:
- Kecemasan objektif
- Kecemasan neurotik
- Kecemasan moral
Pada
umumnya orang-orang yang mengalami kegelisahan disebabkan karena takut
kehilangan haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu ancaman, baik ancaman dalam
maupun ancaman luar, Untuk mengatasi kegelisahan tersebut sebenarnya cukup
dengan satu hal saja yaitu, tenang.
Bab 11. Manusia Dan Harapan
Setiap manusia pasti mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan berarti
manusia itu mati dalam hidup. Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan,
pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Sebab-sebab manusia mempunyai harapan yaitu:
- Dorongan kodrat
- Dorongan kebutuhan hidup
- Kelangsungan hidup
- Keamanan
- Hak dan kewajiban mencitai dan dicintai
- Status
- Perwujudan cita-cita