Analisa Transaksional
Analisa
Transaksional (AT) adalah psikoterapi transaksional yang dapat digunakan dalam
terapi individual, tetapi lebih cocok untuk digunakan dalam terapi kelompok.
A. Konsep-konsep utama
- Pandangan tentang sifat manusia
AT
berakar pada suatu filsafat yang antideterministik serta menekankan bahwa
manusia sanggup melampaui pengondisian dan pemrograman awal. Disamping itu, AT
berpijak pada asumsi-asumsi bahwa orang-orang sanggup memahami putusan-putusan
masa lampaunya dan bahwa orang-orang mampu memilih untuk memutuskan ulang.
- Perwakilan-perwakilan Ego
AT
adalah suatu sistem terapi yang berlandaskan teori kepribadian yang menggunakan
tiga pola tingkah laku atau perwakilan ego yang terpisah: Orang Tua, Orang
Dewasa, dan Anak.
Ego
Orang Tua adalah bagian kepribadian yang merupakan introyeksi dari orang tua
atau dari substitut orang tua. Jika ego Orang Tua itu dialami kembali oleh
kita, maka apa yang dibayangkan oleh kita adalah perasaan-perasaan orang tua
kita dalam suatu situasi atau kita merasa dan bertindak terhadap orang lain
dengan cara yang sama dengan perasaan dan tindakan orang tua kita terhadap diri
kita.
Ego
Orang Dewasa adalah pengolah data dan informasi. Ia adalah bagian objektif dan
kepribadian, juga menjadi bagian dari kepribadian yang mengetahui apa yang
sedang terjadi. Ia tidak emosional dan tidak menghakimi, tetapi menangani
fakta-fakta dan kenyataan eksternal.
Ego
Anak berisi perasaan-perasaan, dorongan-dorongan, dan tindakan-tindakan
spontan. “anak” yang ada dalam diri kita bisa berupa “anak alamiah”, “profesor
kecil”, atau berupa. “anak yang disesuaikan”. Anak alamiah adalah anak yang
implusif, tak terlatih, spontan, dan ekspresif. Profesor kecil adalah kearifan
yang asli dari seorang anak, ia manipulatif dan kreatif. Anak yang disesuaikan
menunjukan suatu modifikasi dari anak alamiah, modifikasi yang dihasilkan oleh
pengalaman-pengalaman ttraumatik, tuntunan-tuntunan, latihan, dan
ketetapan-ketetapan tentang bagaimana caranya memperoleh belaian.
- Skenario-skenario kehidupan dan posisi-posisi psikologi dasar
Skenario-skenario
kehidupan adalah ajaran-ajaran orang tua yang kita pelajari dan putusan-putusan
awal yang dibuat oleh kita sbagai anak, yang selanjutnya dibawa oleh kita
sebagai orang dewasa. Pesan-pesan verbal dan nonverbal orang tua
mengomunikasikan bagaimana mereka melihat kita dan bagaimana mereka merasakan
diri kita.
- kebutuhan manusia akan belaian
Orang-orang
ingin dibelai, baik secara fisik maupun secara emosional. Manusia (juga hewan)
membutuhkan belaian serta, jika kebutuhan akan belaian itu tidak terpenuhi,
cukup bukti yang menunjukan bahwa mereka tidak berkembang secara sehat, baik
emosional maupun fisikal. Oleh karena itu, AT memberukan perhatian pada
bagaimana orang-orang menyusun waktunya dalam usaha memperoleh belaian.
Putusan-putusan yang dibuat oleh seseorang menentukan macam belaian apa yang
ingin diperolehnya.
- Permainan-permainan yang kita mainkan
Para pendukung AT mendorong orang-orang untuk
mengenali dan memahami perwakilan-perwakilan ego-nya. Alasannya adalah dengan
mengakui ketiga perwakilan ego itu, orang-orang bisa membebaskan diri dari
putusan-putusan anak yang telah usang dan dari pesan-pesan orang tua yang
irasional yang menyulitkan kehidupan mereka.
B. Unsur-unsur Analisa
Transaksional
Tujuan
Analisa Transaksional
- Membantu klien dalam membuat putusan-putusan baru yang menyangkut tingkah lakunya sekarang dan arah hidupnya.
- Pencapaian otonomi yang diwujudkan oleh penemuan kembali tiga karakteristik yaitu kesadaran, spontanitas, dan keakraban.
C. Teknik Transaksional
Penerapan
pada kelompok
Teknik
Analisa Transaksional cocok untuk situasi-situasi kelompok. AT pada mulanya
direncanakan sebagai suatu bentuk treatment kelompok, dan prosedur-prosedur
teraoeutiknya memberikan hasil dalam setting kelompok. Dalam setting kelompok,
orang-orang bisa mengamati perubahan orang lain, yang memberikan kepada mereka
model-model bagi peningkatan kebebasan memilih
Sumber:
Corey, G., (1999). Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. Bandung: PT Refika Aditama
Corey, G., (1999). Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. Bandung: PT Refika Aditama
0 komentar:
Posting Komentar