4.1 Materi
Materi dan perubahan
materi dalam ilmu kimia. Ilmu kimia adalah bagian dari ilmu pengetahuan alam
(IPA) yang mempelajari tentang materi yang meliputi sifat-sifat materi,
komposisi materi, struktur materi, dan perubahan materi yang dialami serta
energi yang timbul baik yang diserap maupun yang dilepaskan selama proses
perubahan materi berlangsung. Materi adalah segala sesuatu yang mempunyai massa
dan menempati ruang. Massa menyatakan jumlah penyusun materi. Oleh karena itu,
massa suatu benda tetap dan tidak tergantung pada tempat dimana benda itu
berada. Contoh materi adalah: Buku, Pensil, Udara, dll.
·
Sifat Fisika
Ciri khas suatu
zat yang dapat diamati tanpa mengubah zat-zat penyusun materi tersebut,
dinamakan sifat fisika. Sifat fisika suatu benda antara lain:
1. Wujud Zat
Tiga macam wujud zat yang kita kenal adalah :
padat, cair dan gas. Zat tersebut dapat berubah dari satu wujud ke wujud
lain. Beberapa peristiwa perubahan yang kita kenal, yaitu:
menguap, mengembun, mencair, membeku, meyublim, dan mengkristal.
2. Warna
Setiap benda memiliki warna yang berbeda-beda.
Warna merupakan sifat fisika yang dapat kamu amati secara
langsung. Warna yang dimiliki suatu benda merupakan ciri tersendiri
yang membedakan antara zat satu dengan zat lain
3. Kelarutan
Air merupakan zat pelarut untuk zat-zat terlarut.
Tidak semua zat dapat larut dalam zat pelarut. Misal, garam dapat larut
dalam air, tetapi kopi tidak dapat larut dalam air.
4. Daya hantar listrik
Benda logam pada umumnya dapat menghantarkan listrik.
Benda yang dapat menghantarkan listrik dengan baik disebut
konduktor, sedangkan benda yang tidak dapat menghantarkan listrik
disebut isolator. Daya hantar listrik pada suatu zat dapat diamati dari
gejala yang ditimbulkannya. Misal, tembaga dihubungkan dengan
sumber tegangan dan sebuah lampu. Akibat yang dapat kamu amati
adalah lampu dapat menyala.
5. Kemagnetan
Berdasarkan sifat kemagnetan, benda digolongkan
menjadi dua yaitu benda magnetik dan benda non magnetik. Benda
magnetik adalah benda yang dapat ditarik kuat oleh magnet, sedangkan
benda non magnetik adalah benda yang tidak dapat ditarik oleh
magnet. Misal, terdapat campuran antara serbuk besi dan pasir.
6. Titik didih dan titik lebur
Titik didih merupakan suhu dimana suatu zat mulai
mengalami pendidihan (mendidih). Dan titik lebur merupakan suhu dimana suatu
zat/materi mulai melebur. Contoh: titik didih air pada tekanan udara
normal (76 cmHg) adalah 100oC, sedangkan bensin kurang lebih 80oC.
·
Sifat kimia
Sifat kimia adalah ciri-ciri suatu zat yang
berhubungan dengan terbentuknya zat jenis baru. Berikut ini beberapa
contoh sifat kimia yang dimiliki suatu benda, beberapa contoh sifat kimia
yaitu:
1. Mudah terbakar
Sifat mudah terbakar berhubungan dengan kemampuan
menghasilkan api (terbakar).
2. Mudah berkarat
Reaksi antara logam dan oksigen dapat mengakibatkan
benda tersebut berkarat. Logam, seperti : besi dan seng memiliki
sifat mudah berkarat.
3. Mudah meledak
Interaksi zat dengan oksigen di alam ada yang
mempunyai sifat mudah meledak, seperti: magnesium, uranium dan natrium.
4. Beracun
Terdapat beberapa zat yang memiliki sifat kimia
beracun, antara lain: insektisida, pestisida, fungisida, herbisida dan
rodentisida. Zat beracun tersebut digunakan manusia untuk membasmi hama,
baik serangga maupun tikus.
5. Mudah busuk
Akibat terjadi reaksi kimia dalam suatu makanan atau
minuman, dapat mengakibatkan makanan dan minuman tersebut
membusuk dan berubah rasa menjadi asam. Misal, nasi yang dibiarkan
berhari–hari bereaksi dengan udara menjadi basi.
PERUBAHAN KIMIA dan FISIKA
Perubahan Fisika
Perubahan fisika adalah perubahan pada zat yang tidak
menghasilkan zat jenis baru. Contohnya beras yang ditumbuk menjadi tepung.
Beras yang ditumbuk menjadi tepung, hanya menunjukkan bentuk dan ukuran yang
berubah, tetapi sifat molekul zat pada beras dan tepung tetap sama.
Peristiwa perubahan wujud zat, antara lain : menguap,
mengembun, mencair, membeku, menyublim, mengkristal merupakan perubahan fisika.
Terdapat beberapa ciri- ciri pada perubahan fisika,
yaitu:
1.
tidak terbentuk
zat jenis baru,
2.
zat yang berubah
dapat kembali ke bentuk semula,
3.
hanya diikuti
perubahan sifat fisika saja.
Perubahan fisika yang lainnya adalah perubahan bentuk,
perubahan ukuran, dan perubahan warna.
Perubahan Kimia
Perubahan kimia adalah perubahan pada zat yang
menghasilkan zat jenis baru. Misalnya pada saat membakar kertas. Setelah kertas
tersebut habis terbakar akan terdapat abu yang diperoleh akibat proses
pembakaran. Kertas sebelum dibakar memiliki sifat yang berbeda dengan kertas
sesudah dibakar.Contoh perubahan kimia, antara lain: nasi membusuk,
susu yang basi, sayur menjadi basi, telur membusuk, telur asin, besi berkarat,
dan lain-lain.Terdapat beberapa ciri-ciri perubahan kimia suatu zat,
yaitu: terbentuk zat jenis baru, zat yang berubah tidak dapat kembali ke bentuk
semula, diikuti oleh perubahan sifat kimia melalui reaksi kimia. Selama terjadi perubahan kimia, massa zat sebelum
reaksi sama dengan massa zat sesudah reaksi.
4.2 pengenalan unsur dan sistem periodik
Unsur adalah zat murni yang dapat diuraikan lagi menjadi zat
lain yang lebih sederhana dengan reaksi kimia biasa. Penulisan lambang unsur
mengikuti aturan sebagai berikut:
1. Lambang unsur diambil dari singkatan nama
unsur. Beberapa lambang unsur berasal dari bahasa Latin atau
Yunani nama unsur tersebut. Misalnya Fe dari kata ferrum (bahasa
latin) sebagai lambang unsur besi.
2. Lambang unsur ditulis
dengan satu huruf kapital.
3. Untuk Unsur yang dilambangkan dengan
lebih dengan satu huruf, huruf pertama lambang ditulis dengan huruf kapital dan
huruf kedua/ketiga ditulis dengan huruf kecil.
4. Unsur-unsur yang memiliki
nama dengan huruf pertama sama maka huruf pertama lambang unsur diambil dari
huruf pertama nama unsur dan huruf kedua diambil dari huruf lain yang terdapat
pada nama unsur tersebut. Misalnya, Rauntuk radium dan Rn untuk radon.
Pada suhu kamar (25 C)
unsur dapat berwujud padat, cair, dan gas. Secara umum unsur terbagi menjadi
dua kelompok yaitu:
· Unsur Logam: umumnya unsur logam diberi nama akhiran ium. Umumnya logam ini memiliki
titik didih tinggi, mengilap, dapat dibengkokan , dan dapt menghantarkan
panas atau arus listrik
· Unsur Non Logam: umumnya memiliki titik didih rendah, tidak mengkilap,kadang-kadang rapuh
tak dapat dibengkokkan dan sukar menghantarkan panas atau arus listrik.
Senyawa adalah zat yang terbentuk dari penggabungan
unsur-unsur dengan pembagian tertentu. Senyawa dihasilkan dari reaksi kimia
antara dua unsur atau lebih melalui reaksi pembentukan. Misalnya, karat besi
(hematit) berupa Fe2O3 dihasilkan oleh reaksi besi (Fe) dengan oksigen (O).
Senyawa dapat diuraikan menjadi unsur-unsur pembentuknya melalui reaksi
penguraian.
Senyawa mempunyai
sifat yang berbeda dengan unsur-unsur pembentuknya. Senyawa hanya dapt
diuraikan menjadi unsur-unsur pembentuknya melalui reaksi kimia. Pada kondisi
yang sama, senyawa dapat memiliki wujud berbeda dengan unsur-unsur
pembentuknya. Sifat fisika dan kimia senyawa berbeda dengan unsur-unsur
pembentuknya. Misalnya reaksi antara gas hidrogen dan gas oksigen membentuk
senyawa air yang berwujud cair.
Sistem periodik
A. Pengertian Sisem Periodik Unsur
Sistem periodik merupakan susunan unsur-unsur berdasarkan sifat-sifat dan kriteria tertentu, sebelum kita membahas lebih jauh mengenai sistem periodik yang sesuai atau yang digunakan sekarang, terlebih akan dibahas sejarah mengenai sistem periodik unsur.
Sistem periodik merupakan susunan unsur-unsur berdasarkan sifat-sifat dan kriteria tertentu, sebelum kita membahas lebih jauh mengenai sistem periodik yang sesuai atau yang digunakan sekarang, terlebih akan dibahas sejarah mengenai sistem periodik unsur.
0 komentar:
Posting Komentar